Thursday, July 3, 2008

NgeBut..NgebuT..di Jalanan !!!!


Untuk seseorang yang mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang pembalap memang dibutuhkan keterampilan untuk bisa mengendarai mobil secara cepat atau biasa dikenal dengan sebutan “NgeBut”.
Tapi memang diakui bahwa enak sekali yang namanya nyetir ngebut dijalanan itu, adrenalin kita dapat di-push dan seru saja , walaupun lebih banyak bahayanya dibandingkan enaknya. Dan saya adalah termasuk tipe orang yang kalau mengendarai mobil selalu saja susah untuk menginjak rem alias “Ngebut”, itu sudah merupakan kebiasaan dan gaya saya pada saat saya menyetir. Akibatnya karena terlalu sering menyetir Ngebut,bensin mobil saya cepat sekali menurun hahaha .


Dari awal belajar menyetir saja, saya sudah mulai menerapkan system ngebut disaat saya sedang mengendarai mobil. Saya sangat enjoy dan menikmati sekali dengan style saya disaat mengendarai mobil. Akibat dari kebiasaan saya yang tukang ngebut dijalan raya itu, seringkali hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada saya dan mobil saya. Contohnya seperti ditabrak dan menabrak, diserempet dan menyerempet. Hal itu sudah menjadi makanan sehari-hari saya, ketika saya baru belajar mengendarai mobil, sampai-sampai kedua orang tua saya sudah tidak bisa marah-marah lagi karena saya terlalu sering membuat tato-tato di mobil saya itu .
Di suatu ketika disaat saya sedang mengendarai mobil dalam keadaan pelan, tiba-tiba ada motor dengan ngebutnya menghajar bemper mobil saya, akibatnya saya kaget,shock, dan mobil saya hancur parah. Kejadian tersebut tidak bisa saya lupakan sampai saat ini. Karena pada saat insiden tabrakan itu terjadi, saya melihat orang yang mengendarai motor itu mental melewati depan mobil saya, dan kepalanya terbentur trotoar. Saya yang ada ditempat kejadian itu shock banget. Saya hanya bisa menangis karena saya takut dan mengerikan sekali, akhirnya dalam keadaan seluruh tubuhnya dipenuhi darah, orang tersebut langsung saya bawa ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan mobil pribadi saya itu. Sesampainya di rumah sakit alhamdulillah dia tertolong, walaupun dibagian kepala dan kakinya harus dijahit dengan beberapa jahitan yang cukup banyak.
Pada saat itu saya bingung dan takut , bagaimana cara memberitahu orang tua saya kalau mobil saya baru saja ditabrak dan sekarang keadaannya hancur parah. Tidak lama kemudian orang yang menabrak mobil saya itu minta ganti rugi, di situ saya spontan marah. Koq bisa dia yang nabrak,” Lho koq dia yang minta ganti rugi. Sudah untung saya masih mau menolong dia memibawa ke rumah sakit. Akhirnya saya segera menghubungi mama saya, dan masalah itu diselesaikan oleh mama saya.


Pelajaran yang dapat saya ambil dari kejadian tersebut adalah harus lebih waspada dan berhati-hati. Karena bisa saja kita sudah berhati-hati tetapi orang lain tidak. Oleh karena itu kita harus tetap waspada di saat sedang mengendarai mobil ataupun motor, apalagi keadaan jalanan di Jakarta sekarang ini bisa dibilang sangat padat dan diharuskan harus lebih menaikkan tingkat kehati-hatian kita karena banyak sekali sekarang ini orang-orang yang suka seenaknya sendiri pada saat dia sedang mengendarai kendaraan nya. Dan semenjak kejadian tersebut alhamdulillah saya tidak mengalami trauma, malahan saya menjadi orang yang lebih berhati-hati dalam mengendarai mobil dan tidak terlalu ngebut lagi. Yah walaupun kadang-kadang masih suka ngebut” 

2 comments:

dasiLia said...

Iya dunk tia, kudu ati2 kalo bawa mobil... jangan sering telephone or terima telephone dunk kalo lagi bawa mobil, kan jadi sering gak liat lampu merah, hehehe...

Tapi itu juga bahaya tuh tia, kl telephone or terima telephone kalo lagi nyetir, kalo pake handsfree sih mudah2an gak terlalu berbahaya ya. Lebih berhati2 lagi ya kalo bawa mobil...

Amrie Hakim said...

komentar saya cuma satu ini: naik mobil, kalo ga inget musti isi bensin, nyaris bagaikan surga dunia.